Kamis, 05 Desember 2013

praktikum biologi



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI
ZAT PENYUSUN TULANG KERAS








 












Disusun oleh   : Kelompok 2
            Nama : 1. Iza Zulekha
                          2. Nana Resti Prihatin
                          3. Nina Astuti
                          4. Ulfatul Latifah
Kelas   : XI IPA 3
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD SMA NEGERI 1 BOJONG
Jl. Raya Tuwel, Kec. Bojong, Kab. Tegal Kode pos 52466
No. Hp ( 0283 ) 3336237 E – mail : smansabo@indo.net.id
Tahun pelajaran 2013 / 2014
Pendahuluan
A.      DASAR TEORI

TULANG

Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
          Tulang rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
            Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon terbagi menjadi
- Tulang panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
- Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
              Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
- Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :
1. Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)
2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)


 
B.  PENGAMATAN
ZAT PENYUSUN TULANG KERAS
A.        Tujuan  
Mengidentifikasi zat penyusun tulang keras
B.        Alat dan Bahan
1.         Tulang paha ayam segar
2.         Larutan HCl dengan konsentrasi 30%
3.         Air
4.         Gelas plastik
5.         Pinset
6.         Cawan petri
7.         Kain lap
C.        Cara Kerja
1.         Bersihkan sisa daging yang melekat pada tulang paha ayam.
2.         Patahkan/potonglah paha ayam menjadi 2 bagian agar bagian dalam tulang mudah diamati.
3.         Amati keadaan paha ayam sebelum perendaman dengan larutan HCl, misalnya kekerasannya, kelenturannya, dan warnanya. Catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
4.         Larutkan 100 ml larutan HCl 30% di gelas plastik dengan air 200 ml sehingga mendapatkan larutan HCl sebanyak 300 ml dengan kadar HCl sebanyak 10%.
5.         Rendamlah tulang tersebut ke dalam gelas plastik yang berisi larutan HCl selama 1 jam.
6.         Setelah 1 jam, angkatlah tulang dari larutan HCl menggunakan pinset. Bilaskan dengan air, keringkan dengan kain lap dan letakkan pada cawan petri.
7.         Amati dan catatlah perubahan yang terjadi pada tulang ayam tersebut. Catatlah hasil pengamatan Anda pada tabel hasil pengamatan berikut :
D.        Tabel Hasil Pengamatan

No
Keadaan Tulang
Sebelum Direndam Larutan HCl
Setelah Direndam Larutan HCl
1
Warna
Putih kekuningan
Putih pucat
2
Kekerasan
Sangat keras
Lebih lunak, agak rapuh
3
Kelenturan
Tidak
Lebih lentur
4
Keadaan bagian dalam
Berwarna merah, lunak
Isi tulang berhamburan
keluar, berwarna merah
pucat/cokelat








*      Berikut ini adalah hasil gambar dari pengamatan :








 









Sebelum direndam larutan HCl                                                   Tulang direndam larutan HCl       



 







                                                   Sesudah direndam larutan HCl