Sabtu, 22 Februari 2014

laporan kimia Ns indikator asam basa

downloadable-powerpoint-templates.jpgNAMA KELOMPOK      :

1. Iza Zulekha























PENDAHULUAN
A.    Landasan Teori
 Indicator digunakan untuk mengetahui pH suatu larutan yang dapat di lakukan menggunakan alat. Untuk mengetahui apakah sebuah zat bersifat “asam” atau “basa”, dapat ditentukan dengan menggunakan suatu indikator. Indikator yang biasa digunakan terbagi menjadi 2 golongan, yaitu indikator tunggal dan indikator universal. Contoh indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator.
1.    Indikator Tunggal
Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tiak dapat menentukan harga pH dan pOH. Yang termasuk dalam indikator tunggal adalah :
·         Lakmus merah dan biru
Lakmus merah => berwarna merah dalam larutan asam, dan akan berubah warna menjadi biru bila dicelupkan ke dalam larutan basa.
Lakmus biru => berwarna biru dalam larutan basa, dan akan berubah warna menjadi merah bila dicelupkan ke dalam larutan asam.
Lakmus biru (kiri) dan merah (kanan)
Lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan asam (kiri), lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan basa (kanan)
Beberapa contoh zat yang dinilai dengan indikator lakmus merah dan biru
·         Fenolftalein
Fenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi merah.
·         Metil jingga
Larutan metil jingga dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil jingga juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil jingga.
·         Metil merah
Larutan metil merah sama dengan larutan metil jingga
·         Bromtimol biru di dalam larutan asam akan berwarna kuning, dalam larutan basa akan berwarna biru, dan di dalam larutan netral akan berwarna biru kekuningan.
·         KESIMPULAN :
1. Fenolftalein       Asam   : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru        Asam      : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning
2.    Indikator Universal
Indikator Universal dapat membedakan larutan asam dan basa serta mengetahui harga pHnya. Indikator Universal dapat dalam bentuk cairan maupun kertas. Cara kerja indiator ini adalah dengan mencocokkan perubahan warna kertas indikator pada tabel warna    

            Pada pH shampoo, shampoo mempunyai pH sekitar 7 – 10. Sedangkan pH sabun yang normal adalah 9.5 – 10. Dan seperti yang kita ketahui pH air normal adalah 7.
PENGAMATAN
A.    Tujuan
                      I.    Indicator Alami
Tujuan    : Mengidentifikasi apakah suatu bahan asam tertentu bisa dijadikan indicator atau tidak
                    II.    Penentuan pH air di lingkungan sekitar
Tujuan    : Mengetahui pH air di sekitar kita
                   III.    Penentuan pH shampoo
Tujuan    : Mengetahui standar pH pada industry shampoo
B.    Alat dan Bahan


·         Tabung reaksi
·         Plat tetes
·         Pipet
·         Gelas kimia
·         Mortar + penggerus
·         Kertas saring
·         Corong
·         Sampel larutan asam
·         Sampel larutan basa
·         Bahan indicator alami
·         Macam – macam air
·         4 macam merek shampoo
·         Indicator universal
·         Lakmus



C.   Cara Kerja
I.   Indicator alami
a.    Siapkan 2 buah tabung reaksi
b.    Isi tabung 1 dengan sampel asam dan tabung 2 dengan sampel basa
c.    Haluskan bahan alam yang anda siapkan
d.    Peraks ekstraknya dengan kertas saring
e.    Masukkan 5 – 10 ekstrak bahan alam yang sudah anda buat pada 2 tabung reaksi berisi sampel asam basa
f.     Perhatikan warna yang terjadi
g.    Berikan simpulan, apakah zat alam tersebut bisa dijadikan indicator atau tidak?
h.    Ulangi dengan ekstrak bahan alam yang berbeda
·         Data pengamatan
No
Bahan yang di Uji
Perubahan Warna
Asam
Basa
1
Bunga alamanda
Kuning
Kuning keorangean
2
Bunga mawar merah
Merah
Hijau
3
Kulit jeruk
Hijau muda
Kuning kehijauan
4
Kunyit
Kuning keorangean
Orange tua

·            Pembahasan : dari percobaan yang telah kami lakukan terlihat bahwa bahan alam dapat di jadikan indicator asam basa. Dan yang paling terlihat jelas untuk indicator asam basa adalah bunga mawar merah.
II.    Penentuan pH air
a.    Masukan 4 sempel air pada gelas kimia
b.    Masukan indicator universal
c.    Bandingkan hasil warna yang diperoleh untuk memperoleh pH
d.    Simpulkan jawabanmu
·         Data pengamatan
No.
Nama
pH
1
Air hujan
pH = 6
2
Air kali
pH = 7
3
Air keran
pH = 7
4
Air sawah
pH = 7
Ket : pH 7 (netral)
·         Pembahasan : dari percobaan dapat terlihat bahwa pH air yang di uji sebenarnya netral, kecuali air hujan yang mempunyai pH 6.
III.     Penentuan ph Shampoo
a.  Masukan shampoo pada plat tetes
b.  Masukan indicator universal
c.  Bandingkan hasil warna yang diperoleh untuk memperkirakan pH
d.  Simpulkan jawabanmu.




·         Data pengamatan
No.
Nama
pH
1
Shampoo clear
pH = 6
2
Shampoo pantene
pH = 6
3
Shampoo head and shoulders
pH = 7
4
Shampoo lifeboy
pH = 7
Ket : pH shampoo 7 – 10 (netral)
·         Pembahasan : dari hasil percobaan, terlihat bahwa pH shampoo yang diuji mempunyai pH yang yang cukup baik. Tapi dari data di atas dapat kita ketahuai bahwa shampoo yang paling baik dengan pH 7 adalah shampoo head and shoulders dan shampoo lifeboy.
D.   Simpulan
Dari percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa :
1.    Bahan alam dapat dijadikan indicator asam basa
2.    Air di sekitar kita, sebenarnya mempunyai pH yang netral. Kecuali air hujan, seharusnya air hujan juga mempunyai pH netral. Akan tetapi, air hujan biasanya sudah tercampur dengan bahan lain dari pencemaran. Sehingga ph – nya berubah – ubah sesuai dengan kandungan zat di dalamnya.
3.    Shampoo mempunyai pH 7 – 10, dengan kata lain shampoo yang netral harus mempunyai pH 7 – 10. Jadi, bila ada shampoo yang ber – pH mendekati pH netral. Shampoo tersebut baik meskipun lebih baik shampoo yang pH – nya netral.

Hasil percobaan yang telah kami lakukan selesai. Bila ada kekurangan atau kekeliruan kami mohon maaf. Terimakasih……………

Tidak ada komentar: