NAMA KELOMPOK :
1. Iza Zulekha
PENDAHULUAN
A.
Landasan
Teori
Indicator digunakan untuk mengetahui pH suatu
larutan yang dapat di lakukan menggunakan alat. Untuk mengetahui apakah sebuah
zat bersifat “asam” atau “basa”, dapat ditentukan dengan menggunakan suatu
indikator. Indikator yang biasa digunakan terbagi menjadi 2 golongan, yaitu
indikator tunggal dan indikator universal. Contoh indikator yang sering
digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator.
1. Indikator Tunggal
Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tiak dapat menentukan harga pH dan pOH. Yang termasuk dalam indikator tunggal adalah :
Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tiak dapat menentukan harga pH dan pOH. Yang termasuk dalam indikator tunggal adalah :
·
Lakmus merah dan biru
Lakmus merah => berwarna merah dalam larutan asam, dan akan berubah warna menjadi biru bila dicelupkan ke dalam larutan basa.
Lakmus biru => berwarna biru dalam larutan basa, dan akan berubah warna menjadi merah bila dicelupkan ke dalam larutan asam.
Lakmus merah => berwarna merah dalam larutan asam, dan akan berubah warna menjadi biru bila dicelupkan ke dalam larutan basa.
Lakmus biru => berwarna biru dalam larutan basa, dan akan berubah warna menjadi merah bila dicelupkan ke dalam larutan asam.

Lakmus biru (kiri) dan
merah (kanan)

Lakmus biru dicelupkan
ke dalam larutan asam (kiri), lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan basa
(kanan)
Beberapa contoh zat yang dinilai dengan
indikator lakmus merah dan biru


·
Fenolftalein
Fenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi merah.
Fenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi merah.
·
Metil jingga
Larutan metil jingga dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil jingga juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil jingga.
Larutan metil jingga dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil jingga juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil jingga.
·
Metil merah
Larutan metil merah sama dengan larutan metil jingga
Larutan metil merah sama dengan larutan metil jingga
·
Bromtimol biru di dalam larutan asam
akan berwarna kuning, dalam larutan basa akan berwarna biru, dan di dalam
larutan netral akan berwarna biru kekuningan.


·
KESIMPULAN :
1. Fenolftalein Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning
1. Fenolftalein Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning
2. Indikator Universal
Indikator Universal dapat membedakan larutan asam dan basa serta mengetahui harga pHnya. Indikator Universal dapat dalam bentuk cairan maupun kertas. Cara kerja indiator ini adalah dengan mencocokkan perubahan warna kertas indikator pada tabel warna
Indikator Universal dapat membedakan larutan asam dan basa serta mengetahui harga pHnya. Indikator Universal dapat dalam bentuk cairan maupun kertas. Cara kerja indiator ini adalah dengan mencocokkan perubahan warna kertas indikator pada tabel warna

Pada
pH shampoo, shampoo mempunyai pH sekitar 7 – 10. Sedangkan pH sabun yang normal
adalah 9.5 – 10. Dan seperti yang kita ketahui pH air normal adalah 7.
PENGAMATAN
A.
Tujuan
I. Indicator Alami
Tujuan : Mengidentifikasi apakah suatu bahan asam tertentu bisa dijadikan
indicator atau tidak
II. Penentuan pH air di lingkungan sekitar
Tujuan
: Mengetahui pH air di sekitar kita
III. Penentuan pH shampoo
Tujuan
: Mengetahui standar pH pada industry
shampoo
B.
Alat
dan Bahan
·
Tabung
reaksi
·
Plat
tetes
·
Pipet
·
Gelas
kimia
·
Mortar
+ penggerus
·
Kertas
saring
·
Corong
·
Sampel
larutan asam
·
Sampel
larutan basa
·
Bahan
indicator alami
·
Macam
– macam air
·
4
macam merek shampoo
·
Indicator
universal
·
Lakmus
C.
Cara
Kerja
I. Indicator alami
a.
Siapkan
2 buah tabung reaksi
b.
Isi
tabung 1 dengan sampel asam dan tabung 2 dengan sampel basa
c.
Haluskan
bahan alam yang anda siapkan
d.
Peraks
ekstraknya dengan kertas saring
e.
Masukkan
5 – 10 ekstrak bahan alam yang sudah anda buat pada 2 tabung reaksi berisi
sampel asam basa
f.
Perhatikan
warna yang terjadi
g.
Berikan
simpulan, apakah zat alam tersebut bisa dijadikan indicator atau tidak?
h.
Ulangi
dengan ekstrak bahan alam yang berbeda
·
Data
pengamatan
No
|
Bahan yang di Uji
|
Perubahan Warna
|
|
Asam
|
Basa
|
||
1
|
Bunga alamanda
|
Kuning
|
Kuning keorangean
|
2
|
Bunga mawar merah
|
Merah
|
Hijau
|
3
|
Kulit jeruk
|
Hijau muda
|
Kuning kehijauan
|
4
|
Kunyit
|
Kuning keorangean
|
Orange tua
|
·
Pembahasan
: dari percobaan yang telah kami lakukan terlihat bahwa bahan alam dapat di
jadikan indicator asam basa. Dan yang paling terlihat jelas untuk indicator
asam basa adalah bunga mawar merah.
II.
Penentuan
pH air
a.
Masukan
4 sempel air pada gelas kimia
b.
Masukan
indicator universal
c.
Bandingkan
hasil warna yang diperoleh untuk memperoleh pH
d.
Simpulkan
jawabanmu
·
Data
pengamatan
No.
|
Nama
|
pH
|
1
|
Air hujan
|
pH = 6
|
2
|
Air kali
|
pH = 7
|
3
|
Air keran
|
pH = 7
|
4
|
Air sawah
|
pH = 7
|
Ket
: pH 7 (netral)
·
Pembahasan
: dari percobaan dapat terlihat bahwa pH air yang di uji sebenarnya netral,
kecuali air hujan yang mempunyai pH 6.
III. Penentuan ph Shampoo
a. Masukan shampoo pada plat tetes
b. Masukan indicator universal
c. Bandingkan hasil warna yang diperoleh
untuk memperkirakan pH
d. Simpulkan jawabanmu.
·
Data
pengamatan
No.
|
Nama
|
pH
|
1
|
Shampoo clear
|
pH = 6
|
2
|
Shampoo pantene
|
pH = 6
|
3
|
Shampoo head and shoulders
|
pH = 7
|
4
|
Shampoo lifeboy
|
pH = 7
|
Ket : pH shampoo 7 – 10 (netral)
·
Pembahasan
: dari hasil percobaan, terlihat bahwa pH shampoo yang diuji mempunyai pH yang
yang cukup baik. Tapi dari data di atas dapat kita ketahuai bahwa shampoo yang
paling baik dengan pH 7 adalah shampoo head and
shoulders dan shampoo lifeboy.
D.
Simpulan
Dari
percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa :
1. Bahan alam dapat dijadikan indicator
asam basa
2. Air di sekitar kita, sebenarnya
mempunyai pH yang netral. Kecuali air hujan, seharusnya air hujan juga
mempunyai pH netral. Akan tetapi, air hujan biasanya sudah tercampur dengan
bahan lain dari pencemaran. Sehingga ph – nya berubah – ubah sesuai dengan
kandungan zat di dalamnya.
3. Shampoo mempunyai pH 7 – 10, dengan
kata lain shampoo yang netral harus mempunyai pH 7 – 10. Jadi, bila ada shampoo
yang ber – pH mendekati pH netral. Shampoo tersebut baik meskipun lebih baik
shampoo yang pH – nya netral.
Hasil
percobaan yang telah kami lakukan selesai. Bila ada kekurangan atau kekeliruan
kami mohon maaf. Terimakasih……………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar